Selasa, 19 Juni 2012

Budaya-Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia




NEGARA tetangga,
Malaysia kembali mengklaim salah satu
budaya Indonesia menjadi milikinya.
Kali ini, yang menjadi "korban" adalah
Tari Tor-tor dan Gordang Sambilan dari
Sumatera Utara.



Untuk kesekian kalinya, Malaysia
mengklaim budaya asli Indonesia
sebagai miliknya. Sudah banyak sekali
tarian, seni dan bahkan kuliner
Indonesia yang diakui oleh negara
tersebut sebagai miliknya. Dulu, batik
juga diakui menjadi milik negara
tersebut.



Setelah menjadi polemik, akhirnya
pemerintah Indonesia pun
mendaftarkan Batik ke dalam jajaran
daftar representatif budaya tak benda
warisan manusia UNESCO atau
Representative List of Intangible
Cultural Heritage-UNESCO.



Untuk mendapat pengakuan
refresentatif sebagai warisan budaya,
proses yang ditempuh oleh
pemerintah Indonesia terbilang cukup
panjang. Berawal pada 3 September
2008 dengan proses Nominasi Batik
Indonesia ke UNESCO, yang kemudian
diterima secara resmi oleh UNESCO
pada 9 Januari 2009.



Selanjutnya, klaim Malaysia kembali
terjadi. Kali ini atas Tari Pendet, yang
berasal dari Bali. Hal ini terlihat dari
tayangan Discovery Channel yang
menampilkan tari pendet sebagai
tarian dari negara tersebut. Meskipun
akhirnya Malaysia mengakui bahwa hal
itu murni kesilapan dari Discovery
Channel dan mereka tidak pernah
mengklaim tarian tersebut sebagai
miliknya.



Pada 2010, giliran alat musik angklung
yang diklaim oleh Malaysia sebagai
miliknya. Untungnya hal ini berakhir
baik, dengan angklung sebagai alat
musik bambu Indonesia dikukuhkan
sebagai salah satu warisan budaya
UNESCO dari Indonesia pada November
2010.



Tarian Reog Ponorogo juga pernah
diklaim oleh negara ini. Di Malaysia, tari
Reog Ponorogo ini dinamakan Tari
Barongan.



Masih panjang daftar budaya
Indonesia yang diklaim oleh Malaysia.
Seperti tari Kuda Lumping, lagu Rasa
Sayange, Bunga Raflesia Arnoldi, Keris,
dan masakan Rendang dari Sumatera
Barat. Kini, Tari Tor-tor dan Gordang
Sambilan dari Sumatera Utara. Sampai
kapankah budaya kita akan terus
"disalip" oleh Malaysia?


Sumber




Follow : @Cho_layz on Twitter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar